2011年4月22日星期五

My Randomized Mind « something about my life and my passion

Beberapa hari yang lalu, saya dan seorang teman berdiskusi tentang "perpustakaan" di salah satu tempat nongkrong anak gaul Jakarta (hadeeh!) yang namanya berupa angka gituh (you can guess, right! hehehehe)

Meskipun tempat nongkrong VS topik obrolan ga begitu "sinkron", apalagi dikelilingi bau dari asap rokok dan minuman botol warna ijo, tapi "YEAH" obrolan berlangsung seru and I got a lot of points there :-D

Teman saya pernah tinggal di Swedia selama kurang lebih 1 tahun, dan dia cerita kalau perpustakaan kota di sana sangat "wah". Waktu itu dia (maaf, nampaknya lebih enak menggunakan kata "dia" daripada "beliau" :-) ) meminjam buku yang ternyata ga ada di perpustakaan itu, dan oleh petugasnya disuruh nyatet nomor telepon, nanti perpustakaan tersebut mau nyariin kalau perlu beli, dan menghubungi kalau bukunya udah ada, atau bahkan di anter ke rumah.
Biaya administrasi dan peminjaman buku disana saangaaaaatt murah dan ga ribet.

Wau! and you know what, it happened in end of 90′s!

Teman saya juga cerita, kalau tahun 2010 kemaren dia pernah ke perpustakaan fakultas salah satu universitas negeri kebanggaan tanah air, dan ternyata birokrasinya sulit, ga mau nerima kalau bukan mahasiswa universitas tersebut.
Ini lebih W.A.U di tahun yang katanya super modern!

Obrolan malem itu makin mengalir dan muncul bannyak pertanyaan klise.

Gimana bangsa Indonesia mau maju kalau akses peminjaman buku perpustakaan aja dipersulit?

Mungkin perpustakaan universitas kebanggaan itu bermaksud melakukan tindakan "pencegahan" dari pencurian atau kehilangan, tapi apapun itu, seharusnya mereka punya sistem yang bisa mencegah itu daripada GA BOLEH SAMA SEKALI PINJEM kalau bukan mahasiswanya -__-"

Oke, kalau dibandingkannya dengan perpustakaan salah satu kota di Swedia mungkin ga apple-to-apple padahal dari tahun kejadiannya pun seharusnya Indonesia lebih OK, hhhmm,, saya pernah ke perpustakaan nasional di Jakarta, dan waktu itu saya nyari buku tentang Validasi.

dan ternyata GA ADA.

Waktu saya tanya, ga ada tuh kaya di Swedia yang berusaha minta no telepon dan nanti menghubungi saya kalau bukunya udah ada :-(

Muncul lagi pertanyaan ke-dua,

Gimana bangsa Indonesia mau maju, kalau buku di perpustakaan level nasional aja ga lengkap?

Negeri ini pernah berpikir ga sih, bahwa saingan pelajar disini bukan sesama pelajar Indonesia, tapi dengan pelajar di luar sana. Eropa, Amerika, Afrika. Dan itu dalam konteks "kemajuan", "pendidikan", "teknologi", "kesehatan", dan hal positif lainnya.

Akhirnya, yang saya perhatikan, mayoritas pelajar disini menjadi pelajar dengan kondisi pemikiran yang "terkungkung" dan ga terbuka.
Mereka lebih memilih bersaing dengan cara "keren-keren'an" dengan yang lain, ga mau berbagi yang pintar dengan yang kurang, ga mau berkawan dengan orang yang dianggap "sepadan", dan bahkan tawuran atas alasan yang sangat rendah dan ga masuk akal.

Saya ga menuduh mereka sebagai sumber kekacauan pemikiran di negri ini, tapi sistem disini juga seharusnya bertanggung jawab karena belum berhasil memfasilitasi mereka menjadi pelajar dengan pemikiran maju, contohnya perpustakan universitas tadi!
Untuk berbagi dengan pelajar universitas lain aja sulit! :-(

Well, however, I'm proud of this country!
Pelajar Indonesia banyak yang jadi juara olimpiade meskipun belum sepenuhnya ditunjang dengan fasilitas perpustakaan yang layak.

Untungnya, muka perpustakaan universitas di Indonesia ga tercoreng-coreng amat.

Saya pernah ke universitas tertua di Bogor dan ternyata teman saya tadi lulusan situuu (yeaahh,, just guess it! :-P ), mereka punya buku yang hampir lengkap, dan YEAH saya bisa pinjem! Dan tentunya bukan karena saya orang Bogor jadi bisa dipinjemin. Hahaha

Hhhmmm, dari perpustakaan ke tawuran sampai akhirnya ke Bogor, bener-bener bikin random otak saya :-D

Well, saya hanya berharap dan berdoa.

Hayyo kawan, saingan kita bukan teman yang duduknya di depan bangku kita, bukan teman kampus sebelah, bukan teman yang mobilnya BMW, bukan teman yang maennya ke pub tiap malem, NO, they are not!

We can do something brilliant if we are together, whatever the background, where do we come from, what grade we are in, anything!
We are all same!

Yuukk. Ciptain lingkungan sehat, saling ngasih informasi yang baik dan bermanfaat, maju bareng, buat "sesuatu" yang spektakuler, dan buktikan Indonesia juga bisa sejajar dengan Eropa sanah.

Rasanya makin random! hehehehe

Saya salut banget sama teman-teman pelajar yang bikin acara keren, contohnya kaya Asean Forum and Festival

Mungkin banyak pelajar lain juga bikin acara keren, tapi saya ga tau karena ga gaul :-D 4 thumbs up for you all!

Let's make a beautiful thing for Indonesia.

Start from a small thing, here, and now!

Cheers
;-) Share this:

没有评论:

发表评论